Powered By Blogger

Kamis, 04 Oktober 2007

pentas seni tari HUT RI ke-62

Di suatu kampung yang namanya bandarejo kelurahan sememi kecamatan benowo RT 4 RW 5 telah diadakan pentas seni tari-tarian untuk memperingati HUT RI yang ke-62.Ada lima tarian,empat tarian ditampilkan oleh warga kampung itu sendiri.empat tarian itu yaitu:lagu jablay yang ditampilkan oleh empat anak perempuan yang umurnya sekitar tujuh tahunan,lagu let’s dance together yang ditampilkan oleh tujuh anak perempuan yang umurnya sekitar sepuluh tahunan,tari rampak yang ditampilkan oleh lima anak perempuan yang umurnya sekitar sebelas tahunan,lalu lagu my hump yang saya tampilkan beserta tema-temanku yang umurnya sekitar lima belas tahunan semuanya anak perempuan,jadi semua tari-tarian itu ditampilkan oleh anak perempuan karena anak laki-lakinya tidak mau nari mereka sibuk mendekorasi panggung.kami semua(anak-anak yang menari)diajari oleh tetangga kami sendiri tapi untuk tarianku yang membuat gerakannya adalah kami sendiri dibantu oleh kakak lina yang juga sebagai pengajar anak-anak untuk menari.satu tarian lagi yaitu tari remo yang ditampilkan anak perempuan tapi bukan warga bandarejo karena anak-anak di bandarejo tidak ada yang bisa tari remo.

Pentas tari-tariannya baru ditampilkan pada tanggal dua puluh lima agustus tahun dua ribu tujuh sekitar jam tujuh malam setelah isya’.Aku tidak hanya tampil untuk menari tapi juga untuk membaca puisi karena aku sudah ditunjuk oleh panitia lomba KARTAR walaupun sebenarnya aku tidak begitu bisa dalam membaca puisi dan kata-kata dalam puisi itu kebanyakkan huruf”r”nya padahal aku pelat untuk huruf”r”tersebut tapi aku tetap disuruh untuk membaca puisi katanya biar pelatku itu menjadi ciri khas yang ada pada diriku.

Pada hari pentasnya aku ada kepentingan keluarga yang tidak bisa untuk ditinggalkan yaitu akdisuruh menjadi kembar mayang di perkawinan anak dari kakaknya ibuku,aku jadi kembar mayang bersama adik dari pengantin wanita tersebut atau saudaraku.setelah aku jadi kembar mayang aku langsung ke acara pentas tersebut,alhamdulillah aku tidak telat untuk datang.aku tampil pertama dengan membaca puisi lalu aku nari bersama teman-temanku.waktu aku menunggu giliran tampil rasanya jantung ini mau copot karenabaru kali ini aku tampil di depan umum untuk membaca puisi.

Waktu aku tampil,aku sengaja untuk menjauhkan mikrofonnya dari mulutku aku ingin biar pelatku tidak ketahuan tapi ternyata malah suaraku yang tidak terdengar jadi tidak bisa untuk dinikmati oleh para hadirin yang datang dan pelatku juga ketahuan sehingga aku diejek oleh anak-anak dari kampung sebelah yang melihat pentas dikampungku.Setelah aku membaca puisi aku langsung ganti baju untuk nari.Acara selesai sekitar jam sebelassan dan panggung baru dibongkar pada keesokkan harinya oleh anak laki-laki KARTAR serta bapak-bapak yang ikut membantu.

Tidak ada komentar: